Mataram NTB - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan pada kunjungannya di Lapas Perempuan Mataram, Rabu (18/10), bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) perempuan masih tertinggal sangat jauh dibanding laki-laki. Oleh karenanya, potensi para perempuan harus terus digali, salah satunya melalui program prioritas KemenPPPA, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi berperspektif gender, yang mencakup kelompok perempuan secara luas, termasuk perempuan warga binaan lapas (lembaga permasyarakatan).
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Surya Tjandra
|
“Potensi perempuan harus terus dimaksimalkan, tidak hanya di ruang-ruang ekonomi, namun juga ruang-ruang pengambilan keputusan. Perempuan adalah pihak yang paling mengetahui kebutuhan, permasalahan, dan solusi dari isu-isu yang dihadapi oleh kaumnya sendiri. Oleh karenanya, kepemimpinan dan pelibatan perempuan dalam pengambilan keputusan menjadi sangat penting. Kepemimpinan perempuan nyatanya sangat esensial bagi kesejahteraan bangsa, bahkan dunia, ” papar Bintang Puspayoga, dalam sambutannya.
BIntang juga menuturkan, perempuan yang berdaya secara ekonomi juga akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya, memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Kesejahteraan juga meminimalisir potensi kekerasan, praktik eksploitasi anak, pekerja anak, bahkan perkawinan anak.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa kelompok perempuan dalam program prioritas ini mencakup kelompok perempuan secara luas, termasuk perempuan yang rentan mendapatkan diskriminasi ganda, seperti perempuan prasejahtera, perempuan kepala keluarga, serta perempuan penyintas kekerasan dan bencana, termasuk perempuan warga binaan lapas.
“Bagi para perempuan ini, pemberdayaan ekonomi menjadi sangat penting karena tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh pendapatan semata tetapi juga alat untuk memerdekakan diri dari jerat kekerasan dan diskriminasi yang mengikat mereka, ” ujarnya lagi.
Terkait dengan pemberdayaan para warga binaan lapas, Bintang sangat berharap agar Kepala Lapas Perempuan III Mataram dapat melakukan pemetaan talenta dari masing-masing warga binaan, untuk selanjutnya dapat dicarikan mitra-mitra yang bisa bekerjasama memberdayakan perempuan warga binaan di lapas.
“Hari ini istimewa bagi kami di Lapas Perempuan Kelas III Mataram, karena selain kami mendapat kunjungan dari Menteri PPPA dan seluruh jajaran, kami juga mendapat kesempatan untuk peningkatan kapasitas agar kami berdaya. Artinya, kami disini beserta “anak didik” kami, masih diperhatikan. Sehingga, kami memiliki keyakinan bahwa selama kami di sini kami juga bisa menimba ilmu. Selama kami di sini, kami juga bisa berencana untuk apa yang akan kami lakukan setelah lulus dari “sekolah” ini, ” tutur Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTB, Parlindungan.
Parlin mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada warga binaan agar dapat berintegrasi kembali di tengah masyarakat setelah masa pidana mereka berakhir. Dimana hal tersebut sesuai dengan mandat dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly.(Adb)